Tugas 1.2.a.9– Aksi Nyata Modul 1.2
Oleh : Hadi Suwarno, S.Pd.
CGP Angkatan 6 – Kabupaten Sampang

Merancang pembelajaran kooperatif yang inovatif dan berpihak kepada murid 
Pada pelajaran matematika kelas XI MIPA dengan cara belajar diluar kelas 
dengan metode permaian adu cepat adu tepat pada perkalian matriks


A. Latar Belakang

Pendidikan dan pengajaran adalah dua Kata yang tidak saling Lepas, karena pengajaran merupakan bagian dari pendidikan. Namun Ki Hajar Dewantara (KHD) membedakan antar pendidikan dan Pengajaran. Pengajaran dapat diartikan sebagai proses dalam memperoleh pendidikan yang ingin tercapai dalam arti kata bahwa pengajaran adalah proses mentransfer ilmu yang dilakukan oleh seorang pengajar terhadap anak-anak, dengan harapan anak-anak dapat memperoleh ilmu yang berfaedah atau berguna untuk hidup baik lahir maupun batin. Sedangkan Yang dimaksud Pendidikan itu sendiri menurut KHD adalah Pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Oleh karena itu Seorang pendidik harus mampu dan bisa menuntun anak-anak sebagai manusia sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Dimana seorang pendidik harus memahami dasar pendidikan. Yaitu pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman Selain bisa menjalankan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara seorang guru harus memiliki Nilai dan Peran guru penggerak, Guru harus mampu membuat situasi pembelajaran yang mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman bagi murid- muridnya. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan guru dengan nilai dan peran yang diharapkan dalam Pendidikan guru penggerak ini. Guru penggerak diharapkan dapat tergerak yang berhubungan dengan memahami manusia, kerja otak,kebutuhan dasar manusia dan tahap tumbuh kembang anak, bergerak dalam hal nilai-nilai guru penggerak antara lain ( Berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif) dan menggerakkan berhubungan dengan perannya sebagai Guru penggerak yaitu (Menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakkan komunitas praktisi) Oleh karena itu untuk mewujudkan nilai dan peran guru penggerak saya menyusun rangcangan aksi nyata dengan melakukan pembelajaran yang inovatif dan berpihak kepada murid Pada pelajaran matematika kelas XI MIPA dengan cara belajar diluar kelas dengan metode permainan adu cepat adu tepat pada perkalian matriks.


B. Deskripsi Aksi Nyata

Alasan dilaksanakannya aksi nyata ini berdasarkan dari identifikasi pada siswa yang dilakukan oleh guru. Sebagai seorang guru, saya memiliki semangat untuk melakukan penerapan pembelajaran yang sesuai dengan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang Menciptakan Lingkungan Belajar yang Berpihak pada Murid sesuai dengan kodrat alam dan Kodrat jaman dengan cara belajar yang berpusat pada siswa serta berinovasi didalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan nilai-nilai dan peran guru penggerak. Pada aksi nyata ini siswa bersama rekan kelompoknya dilatih untuk berkolaborasi dalam hal ini bekerja sama untuk kegiatan belajar sambil bermain adu cepat adu tepat dalam memahami konsep perkalian matriks. Pada proses permaian ini siswa diadu antar kelompok mengerjakan tantangan soal perkalian matriks dan menempelkan nomor yang dibutuhkan pada lembar kerja yang disediakan. Dalam hal ini guru melatih siswa secara mandiri dan bekerja sama dengan kelomponya untuk menyelesaikan tantangan permainan ini dengan cepat dan tepat. Untuk lebih jelasnya saya merancang alur pembuatan aksi nyata ini, sebagai berikut:


1. Perencanaan

Untuk melaksanakan aksi nyata ini, saya mulai dengan mengidentifikasi kegiatan apa yang saja yang dapat Menciptakan Lingkungan Belajar yang Berpihak pada Murid yang sesuai dengan kodrat alam dan Kodrat jaman dengan cara belajar yang berpusat pada murid dengan melibatkan murid untuk menyampaikan gagasan atau pendapat murid sesuai keinginan murid dalam menentukan kegiatan proses belajar mengajar di kelas sehingga muncul inovasi pembelajaran yang berpihak pada murid yaitu pembelajaran yang dikemas dengan permainan adu cepat adu tepat dalam hal ini dilakukan diluar kelas yaitu di lapangan sekolah. Berikut tahap perencanaannya. Menyusun rencana pembelajaran kooperatif dengan model PBL (problem based learning )dikemas dalam inovasi permainan. Membuat lembar kerja adu cepat adu tepat dalam hal ini konsep perkalian matriks Menyediakan nomor yang dibutuhkan untuk permainan ini dengan yang dimasukkan kedalam kardus.Mengatur rancangan dan kesepakatan permainan bersama murid untuk disepakati dalam proses permainan Menyediakan sarana dan prasarana seperti tempat, meja, lem untuk tempel nomor dan lain-lain.


2. Penerapan

Setelah saya menyusun perencanaan untuk aksi nyata, langkah selanjutnya yang lakukan adalah dengan melakukan penerapan perencanaan dengan cara Dalam proses belajar mengajar anak diberikan penayangan video youtube tentang motivasi anak belajar tentang perkalian matriks Murid dihadapkan rumusan masalah untuk dipecahkan dengan diberikan lembar kerja kelompok Murid di arakan kelapangan yang sudah disediakan sarana prasarana sebelumnya dan menempati meja yang sesuai dengan kelompoknya.Murid di adu cepat adu tepat dengan menempelkan nomor yang diacak dalam kardus sambil memcahkan permasalahan pada lembar kerja. Setelah selesai permainan murid di arahkan kedalam Kelas untuk mempresentasikan hasil Kerja nya untuk mengetahui hasil adu tepat pada hasil kerjanya tentang perkalian matriks. Sebelum menutup proses pembelajaran murid memberikan kesimpulan dari hasil presentasi kelompok yang sudah dilaksanakan dan Sebagian Murid diminta untuk merefleksian Kegiatan yang sudah dilakukan pada pembelajaran yang sudah dilakukan.


3. Refleksi

Setelah melakukan kegiatan aksi nyata ini, saya berdiskusi dengan beberapa siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Mendengarkan keluh kesah mereka untuk bahan pertimbangan saya dalam membuat inovasi baru yang lebih baik lagi serta lebih kepada keberpihakan pada murid. Selain itu saya minta saran dan masukan kepada guru lain untuk kesempurnaan kedepannya dalam membuat inovasi yang lebih baik lagi.


4. Laporan Hasil

Dalam hal ini saya menyusun laporan hasil kegiatan aksi nyata Merancang pembelajaran kooperatif yang inovatif dan berpihak kepada murid Pada pelajaran matematika kelas XI MIPA dengan cara belajar diluar kelas dengan metode permainan adu cepat adu tepat pada perkalian matriks. Dengan inovasi ini membuat siswa lebih aktif, semangat serta merasa senang dan bisa saling berkolaborasi bersama teman kelompoknya dan mandiri dalam menguasai konsep pelajaran kali ini dengan pembelajaran yang berpusat pada murid.


C. Hasil Aksi Nyata

Adapun dari hasil kegiatan aksi nyata ini yang telah saya lakukan adalah sebagai

berikut:

  1. Siswa mengalami perubahan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar karena siswa lebih antusias dan aktif selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung baik ketika belajar mandiri maupun belajar dalam komonitas kelompknya.
  2. Siswa merasa senang sehingga menciptakan suasana proses belajar yang menyenangkan bagi murid.
  3. Memacu siswa lebih senang belajar matematika.
  4. Mempermudah siswa dalam memahami konsep pelajaran yang dipelajari
  5. Dari hasil aksi nyata ini dapat dijadikan praktik baik untuk ditularkan ke rekan guru lain dalam menunjang proses belajar mengajar mereka untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid


D. Pembelajaran yang didapat dari Pelaksanaan (Kegalgalan dan Keberhasilan)

Selama proses kegiatan berlangsung, tentu saja pasti ada kendala yang tidak terduga, namun kendala ini bukan berarti mematahkan semangat untuk melanjutkan aksi nyata ini. Kendala justru membuat kita semakin optimis dan yakin bahwa proses aksi nyata ini akan berhasil dengan sesuai apa yang saya harapkan untuk membawa dampak baik terhadap proses belajar mengajar yang berpusat pada murid. Memang saya menyadari dalam setiap pelaksanaan kegiatan pasti Tidak hanya ada kendala saja pasti ada keberhasilan yang di dapat. Berikut deskripsi mengenai penemuan yang terjadi selama kegiatan berlangsung :


1. Kegagalan

Selama kegiatan berlangsung, saya menemukan kegagalan atau hambatan dalam proses kegiatan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu untuk mempersiapkan sarana prasarana pendukung.selain itu karena pembelajaran di lapangan terkendala dengan keadaan lingkungan sekitar karena pengaruh angin sehingga ada sebagian sarana permainan yang terbawa angin.


2. Keberhasilan

Selain dari penemuan kegagalan dalam kegiatan, saya mendapatkan ketercapaian atau keberhasilan pengimplementasian aksi nyata ini di dalam kelas. Keberhasilan tersebut antara lain:

  1. Murid menjadi lebih termotivasi untuk antusias dan semangat dalam pembelajaran dalam perasaan yang senang.
  2. Murid lebih kompak dalam berkolaboras, bekerja sama teman kelompoknya
  3. Murid dapat mengemukakan pendapatnya dengan berani dan bahasanya sendiri serta percaya diri dalam penyampaiannya sesuai kemampuan bakat dan minat murid
  4. Murid menjadi lebih berperan aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan berlomba-lomba menyampaikan gagasan atau pendapatnya dalam proses belajar mengajar .
  5. Murid dapat berperan aktif dalam menyelesaikan penugasan kelompok dan berperan aktif dalam proses kegiatan diskusi kelompok di dalam kelas ketika proses presentasi kelompok


E. Rencana Perbaikan

Setelah melakukan kegiatan aksi nyata ini, saya merefleksikan kegiatan dengan berdasarkan penemuan – penemuan yang saya catat selama proses kegiatan aksi nyata berlangsung. Catatan yang saya buat selama proses kegiatan aksi nyata ini meliputi catatan perubahan positif dan hambatan yang terjadi selama proses kegiatan. Sehingga dalam evaluasi kegiatan, saya dapat merancang perbaikan yang berkelanjutan dengan tetap berdiskusi dan bekerja sama dengan pihak – pihak terkait yang dapat menunjang proses kegiatan pembelajaran selanjutnya.


F. TESTIMONI KEGIATAN AKSI NYATA

Moch. Noufal Alfikri siswa kelas XI MIPA Mengatakan bahwa belajar matematika diluar kelas dengan metode permainan sangat bagus sekali karena melatih kerjasama bersama teman kelompoknya sekaligus melatih kemandirian, selain itu belajar matematika merasa tidak bosan dan seru apabila belajar matematika dengan berbagai inovasi pembelajaran yang berbeda.




LAMPIRAN

Proses pembuatan media permainan perkalian matriks


Proses bermain dan belajar diluar kelas

Proses Diskusi Di Kelas




Comments

Popular posts from this blog