Tugas 1.3.a.9– Aksi Nyata Modul 1.3
Oleh : Hadi Suwarno, S.Pd.
CGP Angkatan 6 – Kabupaten Sampang

Mewujudkan Visi guru penggerak yaitu mewujudkan murid untuk belajar aktif, kreatif
dan menyenangkan sehingga terbentuk karakter profil pelajar pancasila dengan
prakarsa perubahan mewujudkan murid menjadi manusia yang 
berkarakter profil pelajar pancasila


A. Latar Belakang yang dihadapi


Pendidikan dan pengajaran adalah dua Kata yang tidak saling Lepas, karena pengajaran merupkan bagian dari pendidikan. Namun Ki Hajar Dewantara (KHD) membedakan antar pendidikan dan Pengajaran. Pengajaran dapat diartikan sebagai proses dalam memperoleh pendidikan yang ingin tercapai dalam arti kata bahwa pengajaran adalah proses mentransfer ilmu yang dilakukan oleh seorang pengajar terhadap anak-anak, dengan harapan anak-anak dapat memperoleh ilmu yang berfaedah atau berguna untuk hidup baik lahir maupun batin. Sedangkan Yang dimaksud Pendidikan itu sendiri menurut KHD adalah Pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Oleh karena itu Seorang pendidik harus mampu dan bisa menuntun anak-anak sebagai manusia sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Dimana seorang pendidik harus memahami dasar pendidikan. Yaitu pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman Selain bisa menjalankan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara seorang guru harus memiliki Nilai dan Peran guru penggerak, Guru harus mampu membuat situasi pembelajaran yang mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman bagi murid- muridnya. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan guru dengan nilai dan peran yang diharapkan dalam Pendidikan guru penggerak ini. Untuk menjelankan perannya seorang guru penggerak harus mempunyai visi guru penggerak dan mewujudkannya melalui prakarsa perubahan melalui tahapan BAGJA.Dimana visi saya adalah mewujudkan murid untuk belajar aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga terbentuk karakter profil pelajar pancasila. Berdasarkan aset/kekuatan yang ada maka prakarsa perubahan yang saya angkat adalah mewujudkan murid menjadi manusia yang berkarakter profil pelajar pancasila


B. Tujuan Aksi Nyata

Tujuan aksi nyata ini adalah untuk mewujudkan visi guru penggerak melalui prakarsa perubahan yaitu Mewujudkan murid yang berkarakter profil pelajar pancasila yaitu, Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,Mandiri,Bergotong royong,Bernalar kritis,Kreatif dan Berbenikaan global


C. Deskripsi Aksi Nyata

Alasan dilaksanakannya aksi nyata ini berdasarkan dari identifikasi pada siswa yang dilakukan oleh guru. Sebagai seorang guru, saya memiliki semangat untuk melakukan penerapan pembelajaran yang sesuai dengan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang sesuai dengan kodrat alam dan Kodrat jaman sehingga terbentuk karakter yang kuat yaitu karakter profil pelajar pancasila Pada aksi nyata ini sesuai dengan prakarsa perubahan dengan berkolaborasi dengan rekan sejawat diharapkan dapat mewujudkan prakarsa perubahan dari berbagai kegiatan untuk mewujudkan karakter profil pelajar pancasila. Untuk lebih jelasnya saya merancang alur pembuatan aksi nyata ini, sebagai berikut:


1. Perencanaan

Sebelum pelaksanaan aksi nyata modul 1.3 saya berkoordinasi dan berdiskusi dengan Kepala sekolah dan teman-teman guru dan murid terkait penerapan visi di sekolah. Alhamdulillah, hal ini disambut baik dan didukung oleh kepala sekolah dan teman-teman guru serta murid. Melalui prakarsa perubahan yang diwujudkan yang tercantum dalam visi guru penggerak dengan melalui Inkuiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA.


2. Penerapan

Untuk mewujudkan prakarsa perubahan yang tertuang dalam tahapan bagja kini saatnya menerapkan tindakan penyelidikan antara lain pelaksanaan baca sholawat Al-Fatih bersama-sama di depan sekolah, pelaksanaan dalam proses belajar kelompok bekerja sama secara aktif di dalam kelompoknya untuk mencerminkan nilai gotong royong, pelaksanaan pengembangan diri murid untuk berfikir kreatif, kritis dan berkebenikaan global pada kelas debat dan pidato untuk mengasah kemampuan komunikasi interkultural yang kreatif dan kritis dalam berinteraksi antar sesama.


3. Refleksi

Setelah melakukan kegiatan aksi nyata ini, saya berdiskusi dengan beberapa siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan maupun kegiatan kelas pengembangan diri. Mendengarkan keluh kesah mereka untuk bahan pertimbangan untuk kedepan nya lebih baik lagi.


D. Hasil Aksi Nyata

Adapun dari hasil kegiatan aksi nyata ini yang telah saya lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Siswa mengalami perubahan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar karena siswa lebih antusias dan aktif selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung baik ketika belajar mandiri maupun belajar dalam komunitas kelompoknya.mereka dapat belajar aktif, kreatif serta bisa bergotong-royong bekerja sama dalam kelompok belajar mereka.
  2. Siswa merasa senang dalam mengikuti kelas pengembangan diri kelas debat dan kelas pidato untuk mengasah pola pikir benalar kritis,mandiri,dan berkebenikaan global mereka.


E. Pembelajaran yang didapat dari Pelaksanaan (Kegalgalan dan Keberhasilan)

Selama proses kegiatan berlangsung, tentu saja pasti ada kendala yang tidak terduga, namun kendala ini bukan berarti mematahkan semangat untuk melanjutkan aksi nyata ini. Kendala justru membuat kita semakin optimis dan yakin bahwa proses aksi nyata ini akan berhasil dengan sesuai apa yang saya harapkan untuk membawa dampak baik terhadap proses belajar mengajar yang berpusat pada murid sehingga terwujudnya karakter profil pelajar pancasila. Memang saya menyadari dalam setiap pelaksanaan kegiatan pasti Tidak hanya ada kendala saja pasti ada keberhasilan yang di dapat. Berikut deskripsi mengenai penemuan yang terjadi selama kegiatan berlangsung :


1. Kegagalan

Selama kegiatan berlangsung, saya menemukan kegagalan atau hambatan dalam proses kegiatan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu untuk mempersiapkan sarana prasarana pendukung.selain itu karena pembelajaran pengembangan diri kelas pidato dan kelas debat di sore hari terkendala dengan waktu sangat minim.


2. Keberhasilan

Selain dari penemuan kegagalan dalam kegiatan, saya mendapatkan ketercapaian atau keberhasilan pengimplementasian aksi nyata ini di dalam kelas. Keberhasilan tersebut antara lain:

  1. Murid menjadi lebih termotivasi untuk antusias dan semangat dalam pembelajaran di kelas maupun ketika mengikuti kelas pengembangan diri kelas pidato dan kelas debat dalam perasaan yang senang.
  2. Murid lebih kompak dalam berkolaborasi, bekerja sama teman kelompoknya
  3. Murid dapat mengemukakan pendapatnya dengan berani dan bahasanya sendiri serta percaya diri dalam penyampaiannya sesuai kemampuan bakat dan minat murid dalam proses belajar mengajar maupun pada saat kelas pengembangan diri kelas pidato dan kelas debat.
  4. Murid menjadi lebih berperan aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan berlomba-lomba menyampaikan gagasan atau pendapatnya dalam proses belajar mengajar maupun dalam kelas pengembangan diri kelas pidato dan kelas debat .
  5. Murid dapat berperan aktif, bergotong-royong bekerjasama dalam menyelesaikan penugasan kelompok dan berperan aktif dalam proses kegiatan diskusi kelompok di dalam kelas ketika proses presentasi kelompok


F. Rencana Perbaikan

Setelah melakukan kegiatan aksi nyata ini, saya merefleksikan kegiatan dengan berdasarkan penemuan – penemuan yang saya catat selama proses kegiatan aksi nyata berlangsung. Catatan yang saya buat selama proses kegiatan aksi nyata ini meliputi catatan perubahan positif dan hambatan yang terjadi selama proses kegiatan. Sehingga dalam evaluasi kegiatan, saya dapat merancang perbaikan yang berkelanjutan dengan tetap berdiskusi dan bekerja sama dengan pihak – pihak terkait yang dapat menunjang proses kegiatan pembelajaran selanjutnya.


G. TESTIMONI KEGIATAN AKSI NYATA


Moch. Feri siswa kelas XII IPS Mengatakan bahwa belajar di kelas pengembangan diri yaitu kelas debat merasa senang dan beruntung mengikuti kelas debat karena dengan mengikuti kelas debat bisa melatih menyampaikan pendapat, argumen dan bisa berfikir kritis, serta bisa menahan danmengontrol diri dalam menerima kritik pendapat teman lain justru dengan perbedaan pendapat bisa menumbuhkan rasa keberbenikaan global dan rasa gotong royong dalam setiap tema debat yang diberikan


LAMPIRAN


Kegiatan wewujudkam murid beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia dengan pembiasaan pembacaan sholawat alfatih sebelum masuk kelas yang dilakukan tiap pagi.


Kegiatan wemujudkan murid mandiri, dan gotong royong dalam belajar berkelompok dan berdiskusi bersama teman kelompoknya


Kegiatan Mewujudkan karakter berkebennikaan global dan bernalarkritis dalam kelas debat dan pidato putra

Kegiatan Mewujudkan karakter berkebennikaan global dan bernalarkritis dalam kelas debat dan pidato putri




Comments

Popular posts from this blog